20 October 2006

Talent Base Human Resources Management

Gallup Organization berhasil menemukan 34 macam bakat dengan bahasa bakat yang baru dan berbeda dengan bahasa bakat yang selama ini dikenal didalam bidang Psychologi.

1. Achiever (Pekerja Keras)

Tema Achiever-mu membantu menjelaskan hasrat besarmu. Seorang Achiever membutuhkan sukses terus-menerus. Kau merasa seolah-olah setiap hari memulai dari nol. Dan bila hari kerja berakhir, kau baru merasa senang kalau menerima sesuatu hasil yang nyata. "Setiap Hari" itu maksudnya adalah setiap hari : hari kerja, akhir minggu, liburan.

Tidak penting berapa banyaknya waktu yang kau perlukan untuk istirahat, jika suatu hari telah berlalu tanpa suatu hasil, betapapun kecilnya, kau akan merasa tidak puas. Kau memiliki api yang membara dalam dirimu. Api itu mendorongmu untuk berbuat lebih banyak, agar bisa menerima lebih banyak juga.
Setelah suatu sukses tercapai, saat itulah api mengecil, namun segera membesar kembali, dan mendorongmu mencapai sukses berikutnya. Keinginan kerasmu untuk sukses bisa jadi tidak masuk akal. Atau bahkan tidak fokus. Tetapi itu selalu ada dalam dirimu.

Sebagai seorang Achiever, kau harus belajar hidup dengan sedikit tidak puas. Ini ada manfaatnya. Yaitu kau betah bekerja berjam-jam. Ini menjadi pemacu yang selalu kau perlukan untuk memulai tugas-tugas baru, dan tantangan-tantangan baru. Inilah suatu energi yang menyebabkan kau mengatur derap langkahmu dan menetapkan tingkat produktivitas bagi kelompok kerjamu. Inilah tema yang menyebabkan kau maju terus.

2. Activator ( Tidak sabaran)

"Kapan saya dapat mulai ?". Pertanyaan ini terus-menerus terlontar dalam hidupmu. Kau tidak sabar untuk bertindak. Kau mungkin menerima bahwa analisis memiliki manfaatnya sendiri atau bahwa debat dan diskusi kadang-kadang memberikan pandangan yang bernilai. Tetapi bagimu, hanya tindakanlah yang mengarah kepada kinerja yang baik. Begitu keputusan dibuat, kau segera bertindak. Orang-orang lain boleh khawatir bahwa "masih ada hal-hal yang belum kita ketahui." Namun ini tidak akan menghambatmu.

Jika keputusan untuk menyeberang kota telah dibuat, kau memahami bahwa jalan yang paling cepat menuju tempat itu adalah melewati lampu merah demi lampu merah. Kau tidak akan sabar menunggu sampai semua lampu berubah menjadi hijau. Di samping itu, kau berpendirian, bahwa tindakan dan berpikir tidaklah bertentangan. Dalam kenyataannya, terdorong oleh tema Activator-mu, kau yakin bahwa tindakan itu perangkat belajar yang paling baik. Kau membuat suatu keputusan, kau bertindak, kau melihat hasilnya, dan kau belajar. Pembelajaran ini memberikan Informasi kepada tindakan-tindakanmu selanjutnya.

Bagaimana kau dapat berkembang jika kau tidak memiliki sesuatu untuk ber-reaksi ?. Pasti, kau yakin kau tidak dapat. Kau harus berada di sana. Kau harus mengambil langkah berikutnya. Itulah jalan satu-satunya untuk membuat pikiranmu tetap segar dan menerima informasi.
Kesimpulannya : Kau tahu kau akan dinilai bukan oleh apa yang kau katakan, bukan oleh apa yang kau pikirkan, tetapi oleh apa yang telah kau lakukan. Ini tidak membuatmu takut. Ini membuat kau senang.

3. Adaptabilitas (Menyesuaikan diri)

Kau hidup dalam saat sekarang ini. Kau tidak melihat masa depan sebagai suatu tujuan yang mati. Sebaliknya kau memandang bahwa masa depan harus kau ciptakan melalui keputusan-keputusan mu sekarang ini. Jadi kau menentukan masa depanmu dengan pilihan-pilihanmu saat ini.

Ini tidaklah berarti bahwa kau tidak membuat perencanaan. Kau mungkin membuat. Tetapi tema Adaptability ini justeru membuat kau mampu menjawab dengan leluasa tuntutan saat ini, bahkan jika tuntutan itu menyimpang dari rencanamu. Beda dengan orang lain, kau tidak merasa kecewa atas permintaan mendadak atau jalan memutar yang tidak diduga sebelumnya. Kau mengharapkannya. Ini tidak bisa dielakkan. Bahkan terkadang sungguh kau harapkan. Dalam pikiranmu, kau seorang yang sangat fleksibel yang dapat tetap produktif pada saat pekerjaan harus dilaksanakan melalui beberapa arah yang berlainan sekalipun.

4. Analytical (Analitis)

Tema Analitical-mu menantang orang lain dengan ungkapan : "Buktikanlah, Tunjukkanlah kepada saya mengapa yang kau katakan itu benar." Dihadapkan kepada pernyataan ini, orang akan sadar bahwa teorinya yang hebat itu bisa menjadi lemah dan bahkan mati. Bagimu, justeru itu yang penting. Kau tidak berniat untuk mengalahkan orang lain, akan tetapi kau hanya ingin bukti bahwa teori-teori mereka itu benar. Kau melihat dirimu secara obyektif dan tidak berpihak. Kau senang akan data karena data itu bebas tata nilai.

Data itu tergantung kepada si pemakainya. Diperkuat dengan data ini, kau mencari pola dan keterkaitannya. Kau ingin tahu bagaimana pola tertentu berpengaruh satu sama lain. Bagaimana pola itu saling terhubung ?. Apa hasilnya ?. Apakah hasil ini cocok dengan teori yang sedang diajukan atau situasi yang dihadapi ?. Inilah pertanyaan-pertanya anmu.

Kau kupas lapisan-lapisan di baliknya sampai sebab utamanya semakin tampak. Orang lain memandangmu sebagai orang yang berfikir logis dan kaku. Lama kelamaan orang-orang itu akan datang kepadamu untuk menunjukkan "keingin tahuan" atau "pemikiran janggal" seseorang menuju pemikiranmu yang selalu mencari. Diharapkan bahwa analisismu tidak disampaikan terlalu kasar. Dengan kata lain, orang lain akan menjauhimu ketika keingin-tahuan itu telah terpenuhi.

5. Arranger (Koordinator)

Kau seorang konduktor. Berhadapan dengan situasi yang sulit yang melibatkan banyak faktor, kau senang mengatur semuanya, meluruskan dan meluruskannya lagi sampai kau merasa yakin bahwa kau telah mengaturnya dalam konfigurasi yang sangat produktif. Menurutmu, kau tidak melakukan sesuatu yang khusus, Kau hanya terus mencoba menemukan cara terbaik, agar semuanya berjalan.

Namun orang lain, yang tidak memiliki sifat ini, akan mengagumi kemampuanmu. "Bagaimana kau dapat mengingat semua hal sekaligus ?" tanya mereka. "Bagaimana kau dapat tetap fleksibel, begitu leluasa menyusun rencana bagus untuk menyusun bentuk baru, yang telah kau lakukan ?".

Tetapi kau tidak dapat membayangkan untuk bersikap dengan cara yang lain. Kau adalah contoh tepat tentang fleksibilitas yang efektif, yakni kau mengubah jadual acara pada 1 menit terakhir karena ditemukan biaya yang lebih baik telah atau karena mempertimbangkan kombinasi yang baik antara manusia dan sumber daya yang ada untuk menyelesaikan suatu proyek baru. Dari yang biasa sampai yang rumit, kau selalu mencari konfigurasi yang sempurna. Maka, kau tampil terbaik dalam situasi yang berubah-ubah.

Berhadapan dengan sesuatu yang tidak diharapkan, yaitu beberapa orang mengeluh bahwa rencana-rencana yang telah dibuat dengan teliti, tidak dapat diubah, sementara orang lain berlindung pada aturan dan prosedur yang berlaku. Kau tidak melakukan keduanya. Namun, kau berfikir jauh ke depan dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan baru, mencari jalan baru yang tantangannya kecil, dengan menambah rekan kerja baru - karena betul-betul yakin akan ada jalan yang lebih baik.

6. Belief (Pemegang Tata Nilai)

Apabila kau memiliki tema Belief yang kuat, kau memiliki tata nilai utama tertentu yang abadi. Tata nilai ini berbeda antara seorang dengan yang lain, tetapi biasanya tema Belief-mu membuat kau mengutamakan keluarga, mengutamakan kepentingan orang lain, bahkan juga yang rohani, dan menjunjung tinggi tanggung jawab dan etika - baik dalam diri sendiri maupun di dalam orang lain. Tata nilai utama ini mempengaruhi segala tingkah lakumu. Tata nilai itu memberikan arti dan kepuasan bagi hidupmu; Bagimu, sukses itu lebih daripada uang dan gengsi.

Dalam menghadapi tantangan dan godaan hidup, tata nilai itu juga memberikan panduan, untuk melaksanakan prioritas secara konsisten. Konsistensi ini dipandang penting oleh kawan-kawanmu. Kau disebut sebagai yang dapat diandalkan. "Saya tahu kemampuanmu, " kata mereka. Tema Belief-mu membuat kau mudah percaya. Ini juga menuntut kau mencari pekerjaan yang sesuai dengan tata nilaimu. Pekerjaanmu harus memberikan manfaat, harus berarti bagimu. Dan sesuai dengan tema Belief-mu, pekerjaanmu hanya akan mempunyai arti jika memberikan suatu kesempatan untuk menghidupkan tata nilai yang kau anut.

7. Command (Komandan)

Command mengarahkanmu untuk mengambil alih tanggung jawab. Berbeda dengan orang lain, kau tidak sungkan untuk memaksakan pendapatmu kepada orang lain. Sebaliknya, sekali pikiranmu dirumuskan, kau memandang perlu untuk berbagi dengan orang lain. Sekali tujuanmu ditetapkan, kau merasa penasaran kalau orang lain belum sepaham dengan anda. Kau tidak takut tatap muka; karena kau tahu bahwa tatap muka itu merupakan langkah awal untuk mencapai penyelesaian. Sementara orang lain mungkin menghindarkan diri untuk menghadapi situasi serba salah, kau justeru merasa wajib untuk menyajikan fakta atau kebenaran, meskipun hal itu tidak menyenangkan.

Kau menginginkan keterbukaan di antara orang-orang dan memaksa mereka untuk terbuka dan jujur. Kau mendorong mereka untuk berani mengambil risiko. Bahkan sampai kau membuat mereka takut. Dan beberapa orang mungkin terganggu, dengan memberi cap kepadamu sebagai orang yang 'memaksakan pendapat', namun mereka seringkali meminta kau memegang kendali. Orang-orang akan tertuju kepada siapa yang berpendirian teguh dan memintanya untuk memimpin. Begitulah, orang akan tertarik kepadamu, karena kau punya kharisma. Kau punya Command.

8. Communication (Menarik)

Kau senang menjelaskan, menjabarkan, bercerita, bicara di depan umum, dan menulis. Inilah tema Communication- mu di lingkungan kerja. Ide-ide awalnya kering. Kejadian-kejadian itu tidak menarik. Kau merasa perlu untuk menghidupkannya : memberi daya, membuatnya menarik dan hidup.

Demikianlah kau mengubah kejadian ke dalam cerita dan kau langsung menceritakannya kepada mereka. Kau mengambil ide yang kering dan menghidupkannya dengan imajinasi dan contoh-contoh beserta bumbu-bumbunya.

Kau percaya bahwa kebanyakan orang mempunyai sangat sedikit perhatian. Mereka dibanjiri begitu banyak informasi, namun sangat sedikit yang dipahami. Kau ingin informasimu - entah itu ide, kejadian, gambaran dan manfaat suatu produk, penemuan, atau pelajaran - dipahami. Kau ingin menarik perhatian mereka terhadap informasi tersebut. Ini mendorongmu untuk mengungkapkannya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Inilah yang menyebabkan kau berbicara dengan kata-kata yang dramatis dan berdaya pikat. Inilah sebabnya mengapa orang senang mendengarkanmu. Ungkapan kata-katamu mencuri perhatian mereka, mempertajam pemahaman mereka dan memberi inspirasi untuk bertindak.

9. Competition (Bersaingan)

Competition bersumber dari perbandingan. Bila kau memperhatikan dunia, secara naluriah, kau akan memperhatikan penampilan orang lain. Penampilan mereka itu merupakan tolok ukur. Tidak peduli, seberapapun sulitnya usahamu, seberapa tinggi minatmu, jika kau mencapai tujuan tetapi tidak mengalahkan orang lain, maka hasil itu terasa tidak berarti. Sebagaimana layaknya para pesaing, kau perlu adanya pembanding. Kau perlu membandingkan. Jika kau dapat membandingkan, kau dapat bersaing, dan jika kau mampu bersaing, kau bisa menang. Pada saat kau menang, kegembiraanmu sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Kau menyukai pengukuran, karena hal itu merupakan sarana perbandingan. Kau menyukai pesaing-pesaing, karena mereka membakar semangatmu. Kau menyukai perlombaan, karena di situ akan ada pemenangnya. Khususnya Kau suka perlombaan, di mana kau punya harapan untuk menang. Meskipun kau ramah dan rendah hati kepada sesama pesaing, kau bersaing dengan sepenuh hati. Kau bersaing untuk menang. Lama-kelamaan kau akan menghindari perlombaan yang kesempatan menangnya kecil.
10. Connectedness (Pengemban Amanah)

Segala sesuatu terjadi tentu ada sebabnya. Kau yakin akan hal itu, karena dalam hatimu kau tahu bahwa kita semua ini saling berkaitan. Walaupun kita ini bertanggungjawab atas keputusan kita sendiri dan punya kebebasan berkehendak, namun sesungguhnya kita ini merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar. Beberapa orang menyebutnya sebagai kesadaran universal. Orang lain menyebutnya daya semangat ataupun daya hidup. Tetapi apapun sebutannya, kau memperoleh keyakinan karena tahu bahwa kita ini saling terikat baik satu sama lainnya maupun dengan dunia serta makhluk yang hidup di dalamnya.

Kesadaran akan Connectedness ini menimbulkan rasa tanggung jawab tertentu. Jika kita merupakan bagian kecil dari gambar yang lebih besar, maka kita tidak boleh mengganggu orang lain, karena akan mengganggu diri kita sendiri. Kita tidak boleh memeras karena akan memeras diri kita sendiri. Kesadaranmu akan tanggung jawab ini membentuk sistem tata nilaimu. Kau penuh pertimbangan, penuh perhatian dan mudah menerima. Demi persatuan umat manusia, kau dapat menjembatani perbedaan kebudayaan dari berbagai bangsa.

Kemampuan rohanimu membuatmu mampu menghibur orang-orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, dengan mengatakan bahwa di balik kesulitan itu ada hikmahnya. Uraian yang tepat tentang keyakinanmu akan bergantung pada pengalaman, pendidikan dan kebudayaanmu, namun keyakinanmu itu kuat. Keyakinanmu itu menjadi kekuatan bagimu dan sahabat-sahabatmu dalam menghadapi kesulitan hidup ini.

11. Context (melihat Asal Usul)

Kau memandang ke belakang. Kau memandang ke belakang karena di sana ditemukan jawaban-jawabannya. Kau memandang ke belakang untuk memahami masa sekarang. Menurut pengalamanmu, masa sekarang ini tidak stabil, penuh kebisingan yang membuat pusing dengan suara-suara kompetisi. Sepintas ini merupakan pemikiran anda yang ingin kembali ke masa sebelumnya, yaitu suatu masa ketika rencana-rencana disusun, yang karenanya masa sekarang ini menjadi stabil.

Masa lalu merupakan masa yang lebih sederhana. Juga merupakan suatu masa cetak biru. Ketika kau melihat ke belakang, kau mulai melihat cetak biru ini muncul. Kau memikirkan apa maksud semula. Cetak biru atau rencana-rencana awal ini telah berubah sedemikian rupa sehingga hampir tidak dapat dikenal, akan tetapi sekarang tema Context ini memunculkannya lagi. Pemahaman ini memberimu keyakinan. Setelah kau menemukan kembali orientasinya, kau membuat keputusan-keputusan yang lebih baik, karena kau merasakan adanya struktur yang pokok. Kau menjadi partner yang lebih baik bagi kawan-kawanmu karena kau mengerti bagaimana rekan rekanmu telah menjadi diri mereka.

Dan berlawanan dengan intuisi, kau menjadi lebih bijaksana tentang masa depan karena kau melihat benih-benihnya sudah tumbuh di masa lalu. Berhadapan dengan orang dan situasi yang baru, kau perlu waktu untuk berorientasi diri, namun kau harus menghadapi mereka saat ini. Kau harus terus mengusahakan agar cetak biru itu muncul karena apapun keadaannya, jika kau tidak melihat cetak biru, kau mungkin kurang mantap dalam mengambil keputusan.

12. Deliberative (Waspada)

Kau bersikap hati-hati. Kau waspada. Kau seorang pribadi yang khusus. Kau menganggap bahwa dunia ini adalah tempat yang tidak dapat diduga. Segala sesuatu mungkin tampak teratur, namun di baliknya kau merasakan adanya banyak bahaya. Tidak hanya menolak bahaya, kau juga mengangkat setiap bahaya ke permukaan. Kemudian, setiap bahaya itu diidentifikasi, dinilai, dan akhirnya diperkecil. Jadi, kau adalah seorang pribadi yang dengan sungguh-sunguh menyelami hidup ini dengan cara tertentu. Misalnya, kau senang membuat rencana yang rinci untuk mengantisipasi apa yang mungkin bisa salah.

Kau memilih sahabat dengan hati-hati dan mulai merahasiakan rencana, kalau pembicaraan berubah ke masalah-masalah pribadi. Kau hati-hati untuk tidak memberi terlalu banyak pujian dan penghargaan, agar orang tidak salah-mengerti. Kalau seseorang tidak suka denganmu, karena kau tidak suka mengumbar pujian dan rayuan, kau membiarkannya saja. Bagimu, hidup tidak untuk mencari popularitas. Hidup itu penuh bahaya. Orang lain dapat melewatinya saja jika mereka memilih demikian, tetapi kau mengambil pendekatan yang berbeda. Kau mengenali bahaya, mempertimbangkan dampaknya, dan kemudian baru mengayunkan langkah secara bebas.
Kau berjalan dengan hati-hati.

13. Developer (pengembang)

Kau melihat kemampuan yang ada pada orang lain. Dalam kenyataan, kau dapat melihat semua kemampuan mereka. Kau berpandangan bahwa setiap orang itu belum terbentuk secara sempurna. Sebaliknya, setiap orang terus berkembang, selaras dengan kemampuan yang dimilikinya. Dan kau tertarik membantu orang agar tumbuh berkembang. Ketika kau berinteraksi dengan mereka, kau bersedia untuk menolong mereka mencapai tujuan. Kau mencari jalan untuk mengarahkan mereka. Kau memberikan pengalaman menarik yang dapat mendorong dan membantu mereka untuk tumbuh.

Dan sementara itu kau mengusahakan pertumbuhan, membentuk kelakuan baru, mengembangkan keterampilan sekecil apapun, merupakan perkembangan yang belum pernah dialami orang itu. Bagimu semua kemajuan kecil ini - yang tidak terlihat oleh orang lain - adalah suatu tanda yang jelas bahwa kemampuan itu sedang diwujudkan. Tanda-tanda perkembangan dalam diri orang lain ini adalah bahan bakarmu. Mereka memberimu kekuatan dan kepuasan. Lama kelamaan banyak orang akan mencarimu untuk meminta pertolongan dan dukungan, karena umumnya mereka tahu bahwa kesiap-sediaanmu untuk membantu itu tulus dan sungguh-sungguh.

14. Discipline (rapih teratur)

Duniamu memerlukan prediksi. Perlu diatur dan direncanakan. Karena itu secara naluriah kau menerapkan struktur atas duniamu. Kau memulai dengan membuat sistim. Kau mementingkan ketepatan waktu dan batas waktu. Kau membagi proyek jangka panjang ke dalam beberapa rencana jangka pendek, dan kau bekerja dengan mengikuti setiap rencana secara tekun. Kau tidak memerlukan kerapihan dan kebersihan, namun kau membutuhkan ketepatan waktu. Kalau menghadapi hidup yang tidak teratur, kau ingin mengaturnya. Hal-hal rutin, tepat waktu, serta struktur, semuanya membantu bagi terciptanya suasana yang teratur.

Orang yang tema Discipline nya Kurang ini mungkin saja tersinggung karena keinginanmu untuk selalu teratur rapih, namun tidak perlu ada konflik. Kau harus tahu bahwa tidak setiap orang memahami keinginanmu bahwa sesuatu itu dapat diprediksikan. Mereka mempunyai cara-cara lain dalam mengerjakan sesuatu. Demikian juga, kau dapat membantu mereka mengerti dan bahkan menghargai kebutuhanmu akan struktur. Ketidak sukaanmu akan kejutan, ketidak sabaranmu akan kesalahan, sistim mu, dan keinginanmu yang terinci, tidak perlu disalah mengerti sebagai mengatur sifat-sifat orang. Sebaliknya sifat-sifat itu dapat dipahami sebagai cara alami untuk mempertahankan kemajuan dan produktivitasmu dalam menghadapi banyaknya gangguan hidup.

15. Emphaty (Berperasaan)

Kau dapat merasakan emosi orang-orang di sekitarmu. Kau dapat merasakan apa yang mereka rasakan seakan perasaan mereka juga perasaanmu. Secara intuitif, kau mampu melihat dunia melalui mata mereka dan berbagi pengalaman dalam sudut pandang mereka. Kau tidak selalu perlu menyetujui sudut pandang setiap orang. Kau tidak selalu perlu merasa kasihan terhadap kesulitan yang dihadapi oleh setiap orang - ini artinya simpati, bukan empati. Kau tidak selalu perlu memaafkan kesalahan-kesalahan yang dibuat setiap orang, namun kau tetap memahaminya.

Kemampuan naluriahmu untuk memahami ini sangat kuat. Kau "mendengarkan" masalah yang tidak terungkapkan. Kau mengantisipasi kebutuhan untuk mengungkapkannya. Sementara orang lain masih mencari-cari kata-kata, kau sudah menemukan kalimat yang tepat dan nada yang benar. Kau membantu orang lain menemukan kalimat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mereka atas diri mereka sendiri maupun diri orang lain. Kau membantu mereka mengungkapkan kondisi emosi mereka. Karena semua hal ini orang lain tertuju kepadamu.

16. Fairness/Consistenc y (Adil dan Konsisten)

Keseimbangan itu penting bagimu. Kau benar-benar sadar akan perlunya memperlakukan orang secara adil, apapun jabatan mereka, sehingga kau tidak ingin berpihak pada kepentingan satu orang tertentu saja. Karena menurutmu, perlakuan tidak adil ini akan mengarah kepada egoisme dan individualisme. Ini menuju kepada dunia di mana orang tertentu akan memperoleh keuntungan yang tidak adil karena hubungan mereka atau latar belakang mereka atau adanya "uang pelicin". Ini sungguh kau tentang. Kau merasa bahwa dirimu sendiri sebagai pengawal yang memerangi ketidak-adilan itu.

Berlawanan dengan dunia ketidak-adilan ini, kau percaya bahwa orang berperan paling baik dalam lingkungan yang konsisten di mana aturannya jelas dan berlaku sama bagi setiap orang. Yaitu lingkungan di mana orang tahu apa yang diharapkan. Lingkungan yang dapat diprediksikan dan tidak pilih kasih. Lingkungan yang adil. Di sinilah setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya.

17. Focus (Terarah)

"Ke mana tujuan saya ?" kau bertanya kepada dirimu sendiri. Setiap hari kau bertanya seperti itu. Terdorong oleh tema Focus ini, kau membutuhkan tujuan yang jelas. Apabila tidak ada tujuan, hidupmu atau pekerjaanmu, bisa cepat membosankan. Dan demikianlah setiap tahun, setiap bulan, dan bahkan setiap minggu kau menetapkan tujuan-tujuan. Tujuan-tujuan ini kemudian menjadi petunjuk arah, yang membantumu untuk menentukan prioritas dan melakukan perbaikan yang perlu untuk kembali ke arahnya.

Tema Focus-mu itu sangat kuat karena memaksamu untuk memilah-milah; secara naluriah kau menilai apakah tindakan tersebut mendukung pencapaian sasaran atau tidak. Tindakan yang tidak mendukung diabaikan. Dan pada akhirnya, Fokus-mu memaksamu untuk bertindak efisien. Secara alamiah, sisi lain dari Focus ini menjadikan kau tidak sabar atas penundaan, hambatan-hambatan, dan penyimpangan, kendati itu tampaknya menggiurkan. Ini membuat kau menjadi seorang anggota tim yang dapat diandalkan. Ketika orang lain mulai menyimpang ke jurusan lain, kau menariknya kembali ke jalan utama.

Tema Focus-mu memperingatkan setiap orang bahwa jika sesuatu tidak mendukung untuk mencapai tujuan, maka itu dianggap tidak penting. Dan kalau tidak penting, maka tidak kau beri prioritas. Kau mengarahkan setiap orang pada tujuannya.

18. Futuristic (Melihat Masa Depan)

"Tidakkah akan bagus jika ...? "Kau orang yang suka memandang melampaui cakrawala. Masa depan sangat memikatmu. Seakan masa depan itu dipantulkan ke tembok, kau melihat secara rinci apa yang dijanjikan oleh masa depan, dan gambaran terinci tersebut terus-menerus menarikmu ke masa depan. Sementara isi yang tepat dari gambaran itu akan tergantung kepada kekuatan dan kepentinganmu yang lain - seperti : produk yang lebih baik, tim yang lebih baik, hidup yang lebih baik, maupun dunia yang lebih baik - selalu memberi inspirasi bagimu.

Kau itu seorang pemimpi yang melihat visi yang mungkin terjadi dan yang menghargai visi itu. Kalau masa sekarang ini terbukti terlalu mengecewakan dan orang di sekitarmu juga terlalu pragmatis, maka kau menyulap visi tentang masa depan itu dan visi itu memberi kekuatan kepadamu. Visi itu dapat juga membangkitkan kekuatan bagi orang lain.

Dalam kenyataannya, orang sering meminta untuk menjelaskan visimu tentang masa depan. Mereka ingin suatu gambaran yang mampu meningkatkan sisi pandang dan semangat mereka. Kau mampu menjelaskannya kepada mereka. Praktekkanlah. Pilihlah kata-kata dengan seksama. Buatlah gambaran yang sejelas mungkin. Orang cenderung bersandar pada harapan yang kaukatakan.

19. Harmony (Penyelaras)

Kau mencari wilayah yang disetujui oleh semua fihak. Kau menganggap bahwa pertentangan dan gesekan itu tidak ada hasilnya, sehingga kau berusaha menguranginya sekecil mungkin. Apabila kau tahu kalau ada orang di sekitarmu yang berbeda pendapat, kau berusaha untuk mencari kesamaan yang mendasar. Kau berusaha menggiring mereka dari konfrontasi ke arah harmoni. Dalam kenyataan, harmoni merupakan salah satu nilai panduanmu.

Kau tidak cukup yakin berapa banyak waktu terbuang karena orang berusaha memaksakan pendapatnya kepada orang lain. Bukankah kita akan lebih produktif kalau kita mengendalikan pendapat kita dan menggantikannya dengan mencari konsensus dan memberi dukungan ?. Kau percaya kita akan mampu, dan kau hidup dengan keyakinan itu.

Pada saat orang lain mengungkapkan tujuan mereka, pendapat mereka, dan pikiran-pikiran mereka yang mereka anut, kau tetap tenang. Pada saat orang lain menyimpang dari arah semula, demi suasana harmoni kau rela mengubah sasaranmu sendiri untuk digabungkan dengan tujuan, pikiran dan pendapat mereka (selama tata nilai mereka itu pada dasarnya tidak bertentangan dengan tata nilaimu). Ketika orang lain mulai berdebat tentang teori atau konsep andalannya, kau menjauhi perdebatan itu, dengan lebih cenderung untuk bicara hal-hal yang praktis dan mendasar, yang disetujui oleh semua pihak.

Dalam pandanganmu kita semua berada dalam kapal yang sama, dan kita membutuhkan kapal itu untuk mencapai tujuan. Itulah suatu kapal yang baik. Tidak perlu mengombang-ambingka nnya sekedar untuk pamer kemampuanmu.

20. Ideation (Penggagas)

Kau tergila-gila dengan ide-ide. Apakah ide itu ?. Ide adalah konsep, penjelasan terbaik tentang berbagai kejadian. Kau puas apabila menemukan konsep yang sederhana di balik kejadian-kejadian yang rumit untuk menjelaskan mengapa hal-hal terjadi seperti apa adanya.

Ide adalah suatu hubungan. Idemu adalah semacam pikiran yang selalu mencari keterkaitan dan dengan cara demikian semangatmu bangkit ketika kau dapat menghubungkan gejala-gejala yang tampaknya sangat terpisah, dengan suatu hubungan yang samar. Ide adalah sisi pandang baru atas tantangan-tantangan yang telah kita kenal.

Kau gemar mengetengahkan dunia yang kita kenal ini dan memutarkannya sehingga kita dapat memandangnya dari segi lain dan menjelaskannya dengan cara yang berbeda. Kau senang dengan semua ide ini karena mendalam, karena baru, karena memperjelas, karena bertentangan, karena mengagumkan.

Karena semua alasan ini kau menerima energi extra setiap kali ide baru muncul kepadamu. Orang lain mungkin menyebutmu kreatif atau pencetus ide atau pembuat konsep atau bahkan pintar. Bisa jadi kau memiliki semua ciri itu. Siapa yang perduli ?. Apapun yang kau yakini, ide-idemu itu menggetarkan. Dan ini bisa berlangsung berhari-hari.

21. Inclusiveness/ Includer (Memberi peran pada Semua Orang)

"Memperbesar kelompok." Inilah filosofi pandangan hidupmu. Kau ingin merangkul semua orang dan membuat mereka merasa sebagai bagian dari kelompok. Berbeda dengan mereka yang masuk hanya dalam kelompok yang eksklusif, kau secara aktif menghindari kelompok eksklusif tersebut. Kau ingin memperluas kelompokmu agar sebanyak mungkin orang merasakan manfaat kelompok. Kau tidak suka terhadap orang di luar kelompok yang mengritik kelompokmu. Kau ingin menarik mereka ke dalam kelompok sehingga mereka dapat merasakan kehangatan kelompok.

Secara naluriah kau seorang yang mudah menerima. Tanpa membedakan suku dan jenis kelamin atau kebangsaan atau kepribadian ataupun keyakinan, kau jarang membuat keputusan. Keputusan bisa melukai perasaan seseorang. Mengapa itu dilakukan jika kau tidak harus melakukannya ?. Pembawaanmu yang mudah menerima tidak berarti bersandar pada keyakinan bahwa setiap dari kita itu berbeda dan bahwa orang harus menghargai perbedaan ini.

Agaknya, lebih bersandar pada keyakinanmu bahwa pada dasarnya kita semua sama.
Kita semua sama-sama penting . Jadi, tidak ada seorang pun yang boleh diabaikan.
Setiap orang dalam kelompok harus dilibatkan. Paling tidak itulah yang pantas kita semua terima.

22. Individualization (Mengenal Masing-Masing Orang)

Tema Individualization- mu menggiringmu untuk ingin mengetahui sifat-sifat unik setiap orang. Kau tidak senang dengan generalisasi atau "pengelompokan" karena kau tidak ingin mengaburkan apa yang khusus dan yang berbeda pada setiap orang.

Sebaliknya, kau menekankan perbedaan-perbedaan di antara masing-masing individu.
Secara naluriah kau mengamati gaya masing-masing orang, motivasi masing-masing, bagaimana masing-masing orang berfikir, dan bagaimana masing-masing orang membina hubungan. Kau mendengarkan pengalaman dari masing-masing orang.

Tema ini menjelaskan mengapa kau memilihkan sahabatmu, hadiah ulang tahun yang cocok, mengapa kau tahu bahwa seseorang lebih suka dipuji di depan umum dan yang lain tidak suka, dan mengapa kau mengemas cara mengajarmu untuk menampung seseorang yang ingin ditonjolkan dan orang lainnya yang 'bersahaja'. Karena kau seorang pengamat yang jeli terhadap kekuatan-kekuatan orang, kau dapat menonjolkan yang terbaik dari masing-masing orang.

Tema Idividualization ini juga membantumu membangun tim yang produktif. Selagi orang mencari-cari "struktur" atau "proses" tim yang sempurna, kau secara naluriah tahu bahwa rahasia untuk membentuk tim yang besar adalah memberikan peran sesuai dengan kekuatan masing-masing sehingga setiap orang dapat melakukan semaksimal mungkin.

23. Input (Kolektor)

Kau ingin tahu segala hal. Kau mengumpulkan segala macam benda. Kau mengumpulkan informasi - artikel, fakta, buku, bahkan catatan - atau juga barang-barang seni seperti kupu-kupu, kartu baseball, boneka porselin, atau foto-foto yang sudah kumal. Apapun koleksimu, kau mengumpulkannya karena itu menarik bagimu. Dan pikiranmu selalu menemukan begitu banyak hal yang menarik.

Dunia ini menarik tepatnya karena keragamannya dan coraknya tak terbatas. Jika kau banyak membaca, tidak untuk memperbaiki teori-teorimu, namun lebih untuk menambah lebih banyak informasi untuk arsipmu. Jika kau suka bepergian, itu karena setiap lokasi baru memberikan benda-benda dan fakta-fakta baru. Benda dan fakta ini dapat diperoleh dan kemudian disimpan.

Mengapa itu bernilai untuk disimpan ?. Pada saat tersimpan sering sukar dikatakan dengan tepat, kapan dan mengapa kau mungkin membutuhkannya, namun siapa tahu suatu saat nanti dapat bermanfaat ?. Dengan segala kemungkinan manfaat yang ada dalam pikiranmu, kau merasa sungguh tidak rela membuang sesuatu begitu saja. Karena itu kau terus menerima dan mengumpulkan serta menyimpan barang-barang. Ini menarik. Ini membuat pikiran menjadi segar, dan barangkali suatu hari sebagian akan terbukti dapat berguna.

24. Intellection (tafakur)

Kau suka berfikir. Kau senang dengan kegiatan olah mental. Kau suka melatih saraf otakmu, dengan merenggangkannya dalam berbagai arah. Kebutuhan untuk kegiatan 0lah mental ini bisa saja terfokus : misalnya, kau mencoba memecahkan suatu masalah atau mengembangkan suatu pemikiran atau memahami perasaan orang lain. Fokus yang tepat akan bergantung pada kekuatan-kekuatanmu yang lain. Di lain pihak, kegiatan mental ini bisa sangat kurang fokus.

Tema Intellection ini tidak mendikte apa yang sedang kau pikir; tema itu hanya menjelaskan bahwa kau suka berfikir. Kau ini orang yang menikmati waktu kesendirianmu, karena itu merupakan waktu untuk bermenung dan ber-refleksi. Kau suka mawas diri. Dalam artian, kau adalah teman terbaik bagi dirimu, jika kau bertanya kepada dirimu sendiri dan mencari jawabnya dalam dirimu untuk menelaah apa arti semuanya ini.

Mawas diri ini dapat membuat kau sedikit kecewa, jika kau membandingkan apa yang saat ini kau lakukan dengan semua pemikiran dan ide yang berkecamuk dalam benakmu. Atau mawas diri ini bisa cenderung ke hal-hal yang lebih pragmatis seperti kejadian-kejadian sehari-hari atau percakapan yang nanti akan kau lakukan. Ke manapun arah mawas dirimu, olah mental ini terus-menerus bergaung.

25. Learner (Suka Belajar)

Kau senang belajar. Materi pokok yang menarik bagimu kebanyakan akan ditentukan oleh tema-tema lain dan pengalamanmu, namun apapun bidangnya, kau selalu akan tertarik kepada proses belajar. Proses inilah yang menarik bagimu secara khusus melebihi isi maupun hasil akhir. Kau tergerak oleh proses yang mantap dan tidak tergesa-gesa dari ketidak tahuan menjadi tahu. Berbekal dari fakta seadanya, usaha-usaha untuk menceritakan atau mempraktikkan apa yang telah kau pelajari, yang membuatmu semakin yakin sebagai seorang pakar - ini adalah proses yang menarik bagimu.

Keingin-tahuanmu mendorongmu untuk terlibat dalam pengalaman belajar yang dewasa - pelajaran yoga atau piano atau kursus/sekolah yang formal. Ini membuatmu tumbuh-berkembang dalam lingkungan kerja yang dinamis, di mana kau ditugasi untuk melaksanakan proyek-proyek singkat dan diharapkan mempelajari materi pokok baru dalam jangka waktu yang singkat dan kemudian berpindah ke proyek berikutnya.

Tema Learner ini tidak perlu berarti bahwa kau berusaha menjadi seorang ahli di bidang tertentu, atau berjuang keras demi perhatian yang disertai sertifikat keahlian atau ijasah akademis. Hasil akhir dari proses belajar ini kurang berarti dibanding "usaha untuk mencapainya. "

26. Maximizer (Pelatih-Pemain)

Istimewa, bukan rata-rata, adalah standar ukuranmu. Mengubah sesuatu dari ukuran di bawah rata-rata kepada tingkat sedikit di atas rata-rata memang memerlukan usaha yang tidak kecil dan kau menganggap itu sangat remeh. Mengubah sesuatu yang kuat menjadi sesuatu yang hebat memang memerlukan banyak usaha, tetapi ini jauh lebih menggairahkan. Kekuatan-kekuatan, entah milikmu atau milik orang lain, memikatmu.

Seperti seorang penyelam yang mencari kerang mutiara, kau mencarinya, dengan memanfaatkan tanda-tanda yang menunjukkan adanya suatu kekuatan. Pandangan sepintas tentang keistimewaan tanpa belajar resmi, belajar cepat, suatu keterampilan yang luar biasa tanpa bantuan, semua ini merupakan tanda bahwa suatu kekuatan mungkin sedang muncul. Dan setelah menemukan suatu kekuatan, kau merasa terdorong untuk, mempertajamnya dan meningkatkan ke jenjang istimewa. Kau gosok mutiara itu sampai bersinar.

Pilihan alamiah atas kekuatan ini mengandung arti bahwa orang lain memandangmu melakukan diskriminasi. Kau banyak bergaul dengan orang yang menghargai kekuatan-kekuatanmu yang khusus. Demikian juga kau tertarik kepada orang lain yang tampak telah menemukan dan menggali kekuatan-kekuatan mereka sendiri. Kau cenderung menghindari orang yang ingin memperbaikimu dan ingin membuatmu menjadi segala bisa. Kau tidak ingin menghabiskan hidupmu untuk menyesali apa yang kurang padamu. Sebaliknya kau ingin membesarkan kekuatan-kekuatan bakatmu. Ini lebih menyenangkan. Ini lebih produktif. Dan melebihi semuanya itu, ini lebih menantang.

27. Positivity (Ceria)

Kau memberikan pujian secara tulus, murah senyum, dan selalu memandang situasi secara positif. Beberapa orang menyebutmu sebagai orang yang ceria. Orang lain justeru ingin seperti kau. Dan karenanya, orang ingin berada di dekatmu. Dunia mereka tampak lebih baik kalau berada di dekatmu karena semangat kegembiraanmu itu menular.

Dengan kurangnya semangat dan optimisme, orang akan merasa bahwa dunia mereka itu membosankan karena hal-hal yang rutin atau lebih buruk lagi, sarat dengan tekanan. Kau tahu caranya menyalakan semangat mereka. Kau memasukkan drama ke dalam setiap proyek. Kau merayakan setiap keberhasilan. Kau menemukan cara-cara untuk membuat segalanya lebih menggairahkan dan lebih hidup.

Orang yang tidak senang, bisa menolak kekuatanmu, namun kau jarang putus asa. Sikap Positive-mu tidak akan membiarkannya. Bagaimanapun juga kau benar-benar tidak dapat melepaskan keyakinanmu bahwa gembira itu baik, bahwa kerja itu menyenangkan, dan bahwa sesedih apapun, orang tidak pernah harus kehilangan rasa humornya.

28. Relator (bersahabat)

Relator menjelaskan sikapmu terhadap hubungan-hubunganmu . Dalam istilah sederhana, tema Relator ini mendorongmu menuju orang yang sudah kau kenal. Kau tidak perlu menghindarkan diri dari pertemuan dengan orang yang belum dikenal - dalam kenyataannya, kau bisa jadi memiliki tema-tema lain yang membuatmu senang dengan sensasi untuk mengubah orang-orang yang belum dikenal menjadi kawan - tetapi kau memperoleh kegembiraan dan kekuatan dengan berada di sekitar sahabat-sahabatmu.

Kau merasa nyaman dalam hubungan yang akrab. Sekali terjalin hubungan, kau sengaja membina hubungan yang lebih mendalam lagi. Kau ingin memahami perasaan mereka, tujuan mereka, kekhawatiran mereka, dan cita-cita mereka; dan kau ingin agar mereka juga memahami semua itu dari dalam dirimu. Kau tahu bahwa jenis hubungan dekat ini mengandung beberapa risiko tertentu - mungkin saja kau memperoleh keuntungan dari risiko itu - namun kau rela menanggung risiko itu. Bagimu hubungan hanya bernilai kalau tulus.

Dan satu-satunya cara untuk mengetahui hubungan tulus itu adalah dengan mempercayai orang lain. Semakin banyak kau berbagi satu sama lain, kau semakin banyak menanggung risiko bersama-sama. Semakin banyak bersama-sama menanggung risiko, kau semakin banyak membuktikan bahwa perhatianmu itu tulus. Inilah tahapanmu menuju persahabatan yang sejati, dan kau menjalankannya dengan suka rela.

29. Responsibility (mempertaruhkan nama baik)

Tema Responsibility- mu memaksamu mengambil alih tanggung jawab terhadap apapun yang telah kaujanjikan, dan entah besar ataupun kecil, kau merasa terikat secara emosional untuk menuntaskannya. Nama baikmu bergantung padanya. Jika karena alasan tertentu kau tidak dapat menepatinya, kau sesegera mungkin mencari cara penyelesaian, walaupun harus meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikannya.

Permohonan maaf saja masih belum cukup. Kau berpendirian bahwa permohonan maaf dan penjelasan yang masuk akal pun samasekali tidak dapat diterima. Kau tidak akan bisa benar-benar tenang kalau kau belum melakukan pemulihan. Perhatian yang sungguh sungguh, obsesi untuk melakukan segala hal dengan benar, dan etikamu yang tak tercela, bersama-sama menciptakan nama baikmu yaitu : sangat dapat diandalkan.

Dalam menunjuk penanggung jawab, pertama-tama orang akan memilihmu, karena mereka tahu itu akan 'beres'. Ketika orang datang untuk meminta bantuan kepadamu - dan hal ini pasti - kau harus selektif. Kerelaanmu yang tanpa pamrih kadang-kadang dapat membuatmu berbuat melebihi kemampuanmu yang semestinya.

30. Restorative (Pemulih)

Kau suka memecahkan masalah-masalah. Sementara beberapa orang cemas, ketika masih menghadapi kerusakan yang lainnya lagi, kau bahkan bertambah semangat. Kau menikmati tantangan untuk menganalisa gejala-gejala, mengenali apa yang salah dan mencari solusinya. Kau mungkin lebih senang dengan masalah praktis atau sesuatu yang konseptual ataupun sesuatu yang personal. Kau mungkin mencari jenis masalah khusus yang sebelumnya telah beberapa kali kau tangani dan yang kau yakin mampu memperbaiki. Atau kau justeru sangat bersemangat sewaktu berhadapan dengan masalah yang rumit dan belum dikenal.

Pilihanmu yang tepat ditentukan oleh tema dan pengalamanmu yang lain. Akan tetapi yang pasti adalah bahwa kau menikmati untuk membuat segala hal berfungsi kembali. Adalah sungguh membahagiakan mengenali faktor-faktor perusak, lalu menghilangkannya, dan mengembalikan sesuatu kepada fungsi semula. Secara intuitif, kau tahu bahwa tanpa campur tanganmu, semuanya ini - mesin, teknik, orang, perusahaan - mungkin berhenti berfungsi. Kau membenahinya, menyadarkannya, menghidupkannya kembali. Dengan kata lain, kau menyelamatkannya.

31. Self-Assurance (Keyakinan Diri)

Self-Assurance mirip dengan percaya-diri. Dalam lubuk hatimu, kau yakin akan kekuatan-kekuatanmu . Kau tahu bahwa kau mampu - mampu untuk mengambil risiko, mampu menghadapi tantangan baru, mampu memenuhi tuntutan, dan paling penting, mampu melaksanakan. Akan tetapi Self-Assurance ini lebih dari sekedar percaya-diri. Dengan tema Self-Assurance, kau punya keyakinan bukan hanya dalam kemampuanmu, tetapi juga dalam mengambil keputusan.

Saat kau memandang dunia, kau tahu bahwa segi pandangmu itu khas dan berbeda. Dan karena tidak ada orang melihat dengan tepat apa yang kau lihat, kau tahu bahwa tidak ada seorang pun dapat membuat keputusan seperti yang kau buat. Tak ada orang yang mampu menjelaskan apa yang kaupikirkan. Mereka dapat mengarahkan. Mereka dapat mengusulkan. Namun kau sendiri memiliki wewenang untuk membuat kesimpulan, membuat keputusan, dan bertindak.

Wewenang ini, yang merupakan pertanggung jawaban akhir dari hidupmu, tidak membuatmu cemas. Sebaliknya, itu sesuatu yang wajar bagimu. Apapun situasinya, kau tampaknya mengetahui keputusan apa yang tepat. Tema ini memberi secercah kepastian. Tidak seperti kebanyakan orang, kau tidak mudah terpengaruh oleh argumentasi orang lain, betapapun meyakinkannya argumentasi itu.

Self-Assurance ini bisa 'vokal' dan bisa 'tidak vokal', bergantung kepada tema yang lain, namun Self-Assurance itu kokoh. Kuat. Ibarat lambung kapal, meskipun menerima berbagai macam tekanan, namun kau senantiasa tegar.

32. Significance (Menonjolkan kekuatan diri)

Kau ingin sangat berarti di mata orang lain. Dalam arti kata yang sebenarnya, Kau ingin diakui. Kau ingin didengar. Kau ingin menonjol. Kau ingin dipahami. Khususnya, kau ingin dikenal dan dihargai karena kekuatan-kekuatanmu yang unik. Kau merasa perlu dikagumi sebagai orang yang layak dipercaya, profesional, dan sukses. Demikian juga kau ingin bergabung dengan orang-orang yang layak dipercaya, profesional, dan sukses. Dan apabila mereka belum seperti itu, kau akan mendesak mereka supaya layak dipercaya, profesional, dan sukses. Atau kau akan bergerak maju.

Jiwa bebasmu menginginkan agar pekerjaanmu menjadi suatu jalan hidup lebih dari sekedar suatu tugas, dan kau ingin diberi keleluasaan untuk mengendalikan pekerjaanmu, sesuai dengan caramu sendiri. Hasratmu itu sangat kuat merasukimu, dan kau menjunjung tinggi hasratmu itu. Demikianlah hidupmu diisi dengan tujuan, prestasi, atau kwalifikasi yang kau ukir.

Apapun tujuanmu - yang setiap orang berbeda - tema Significance- mu akan mendorongmu terus maju, menjauhi yang biasa-biasa saja menuju suatu yang istimewa. Itulah tema yang membuatmu senantiasa mencapai yang lebih tinggi.

33. Strategic (Cerdik)

Tema Strategic memungkinkanmu memilah di antara kekusutan dan menemukan jalur yang terbaik. Ini bukan suatu keterampilan yang dapat diajarkan. Ini suatu cara berfikir yang berbeda, suatu cara pandang yang khusus tentang dunia yang luas. Cara pandang inilah yang menyebabkan kau melihat pola-pola di mana orang lain hanya melihat kerumitannya.

Dengan memikirkan pola-pola ini, kau melakukan skenario-skenario alternatif, dengan selalu bertanya, 'Bagaimana ini bisa terjadi ?. Ok, bagaimana seandainya ini terjadi ?". Pertanyaan ini berulang-ulang kau ajukan untuk meliput kejadian-kejadian lain. Lalu kau dapat menilai secara tajam penghambat yang mungkin ada.

Dipandu oleh setiap lintasan yang tampak mengarah ke tujuan, kau mulai membuat pilihan-pilihan. Kau singkirkan lintasan-lintasan yang tidak jelas arahnya. Kau memisahkan dan memilih sampai kau temukan lintasan yang terbaik -- inilah strategimu. Berbekalkan strategimu ini, kau bergerak maju. Inilah tema Strategic-mu dalam bekerja : "Bagaimana jika?" (What if?) Pilih. Bergerak maju.

34. Woo (Menjalin hubungan)

Woo adalah singkatan dari "winning others over" yang berarti menjalin hubungan. Kau menikmati tantangan untuk bertemu dengan orang yang belum dikenal dan membuat mereka menyukaimu. Orang-orang yang belum kau kenal jarang membuatmu takut. Justeru, orang-orang yang belum dikenal ini bisa menambah semangatmu.

Kau penasaran terhadap mereka. Kau ingin tahu namanya, membanjiri mereka dengan pertanyaan, dan menemukan pokok pembicaraan yang sama-sama diminati, sehingga kau bisa membuka percakapan dan menjalin hubungan.

Sementara orang lain enggan membuka percakapan, karena mereka khawatir akan kehabisan bahan pembicaraan. Sedangkan Kau tidak. Bukan saja kau jarang kehabisan bahan omongan, tetapi kau sungguh menikmati mengawali pembicaraan dengan orang-orang yang belum dikenal, karena kau memperoleh kepuasan dalam memecah kebekuan dan menjalin hubungan. Sekali hubungan itu terjalin, kau sungguh bahagia untuk memelihara dan melanjutkannya. Ada banyak orang yang harus ditemui, banyak peluang kerja baru harus digapai, sekelompok orang yang harus dijumpai. Dalam duniamu, tidak ada orang asing, yang ada adalah kawan-kawan yang belum dijumpai.

No comments: